PT. Niaga Expert Teknologi (Next IT) | IT Consultant & Programmer Outsourcing

Baleendah, Bandung ID
EN ID
Mengenali Agile Scrum

Mengenali Agile Scrum dan 4 Kelebihannya

Mengenali Agile Scrum
Mengenali Agile Scrum

Mengenali Agile Scrum lebih dalam sangatlah penting untuk kita agar dapat menentukan metode mana yang akan digunakan untuk pengembangan perangkat lunak nantinya. Tentunya setelah dibandingkan dengan metode pengembangan lainnya yang ada. Maka dari itu, mari kita berkenalan dengan metode Agile Scrum!

Apa itu Scrum?

Scrum adalah kerangka kerja manajemen yang digunakan tim untuk melakukan pengaturan secara mandiri dan bekerja menuju tujuan yang telah ditentukan bersama. Scrum menjelaskan serangkaian pertemuan, alat, dan peran untuk pelaksanaan proyek secara efisien. Praktik scrum memungkinkan tim untuk melakukan pengelolaan secara mandiri, belajar dari pengalaman, dan beradaptasi dengan perubahan. Tim pengembang perangkat lunak menggunakan scrum untuk menyelesaikan masalah kompleks dengan biaya yang efektif dan berkelanjutan.

Bagaimana cara kerja Scrum?

Scrum adalah kerangka kerja yang mudah dipahami, tetapi sulit dikuasai. Pencipta scrum, Jeff Sutherland dan Ken Schwaber menjelaskan konsep dasar dalam Panduan Scrum. Panduan tersebut memberikan gambaran umum proses scrum secara detail dan cara menerapkannya secara efektif.

Inti dari Scrum adalah tim yang mengatur pemberian nilai secara mandiri pada pelanggan dalam periode waktu yang disepakati yang disebut Sprint. Scrum menetapkan artefak, peran, dan kegiatan yang berkaitan dengan masing-masing Sprint.

Apa itu artefak dalam Scrum?

Tim Scrum menggunakan alat yang disebut artefak Scrum untuk menyelesaikan masalah dan mengelola proyek. Artefak Scrum memberikan perencanaan dan informasi tugas penting pada anggota tim dan pemangku kepentingan. Berikut 3 artefak dalam scrum:

1. Product Backlog

Product Backlog adalah daftar fitur, persyaratan, peningkatan, dan perbaikan yang harus diselesaikan untuk keberhasilan proyek. Pada dasarnya ini adalah daftar tugas tim yang terus-menerus dipertahankan dan diprioritaskan kembali agar sesuai dengan perubahan pasar. Product Owner memelihara dan memperbarui daftar, menghapus item yang tidak relevan dan menambahkan permintaan baru dari pelanggan/stakeholders.

2. Sprint Backlog

Sprint Backlog adalah daftar item yang harus diselesaikan oleh tim pengembangan dalam siklus Sprint yang sedang berjalan. Setiap sebelum Sprint, tim memilih item mana saja yang akan dikerjakan dari Product Backlog. Tapi Sprint Backlog sifatnya fleksibel dan dapat berkembang selama Sprint.

3. Increment

Increment adalah suatu langkah menuju tujuan atau visi. Increment adalah produk akhir yang dapat digunakan dari Sprint. Tim dapat mengadopsi metode yang berbeda untuk menentukan dan mendemonstrasikan tujuan Sprint mereka. Terlepas dari fleksibilitasnya, Tujuan awal Sprint—yang ingin dicapai tim dari Sprint saat ini—tidak dapat dikompromikan.

Misalnya, beberapa tim memilih untuk merilis sesuatu kepada pelanggan di akhir Sprint, sehingga tujuan Sprint mereka akan selesai setelah perubahan perangkat lunak dirilis. Tim lain mungkin akan berusaha menyelesaikan seperangkat fitur yang akan dirilis secara bersamaan. Dalam hal ini, tujuan Sprint akan diselesaikan saat fitur berhasil diuji.

Apa saja peran dalam Scrum?

1. Product Owner

Pemilik Produk fokus untuk memastikan bahwa tim pengembangan memberikan nilai terbaik bagi bisnis. Mereka memahami dan mengutamakan kebutuhan pengguna dan pelanggan akhir yang berubah. Pemilik produk yang efektif melakukan hal berikut:

  • Memberikan panduan yang jelas pada tim mengenai fitur yang harus ditampilkan selanjutnya.
  • Menjembatani celah antara keinginan bisnis dan pemahaman tim.
  • Memutuskan waktu dan seberapa sering perilisan harus dilakukan.

2. Scrum Master

Scrum Master adalah orang terbaik di dalam tim yang sangat memahami metode Scrum. Mereka bertanggung jawab atas efektivitas Tim Scrum. Mereka melatih tim, Product Owner, dan bisnis untuk meningkatkan proses Scrum dan mengoptimalkan pengiriman. Scrum Master juga bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal berikut ini:

  • Menjadwalkan sumber daya yang diperlukan untuk setiap Sprint.
  • Memfasilitasi kegiatan Sprint dan pertemuan tim.
  • Memimpin transformasi digital dalam tim.
  • Memfasilitasi pelatihan tim saat mengadopsi teknologi baru.
  • Berkomunikasi dengan grup eksternal untuk memecahkan tantangan yang mungkin dihadapi tim secara keseluruhan.

3. Tim Pengembangan Scrum

Tim Scrum terdiri dari testers, designers, UX specialists, Ops engineers, and developers. Anggota tim memiliki keterampilan yang berbeda dan saling melatih satu sama lain, sehingga tidak ada satu orang pun yang menjadi hambatan saat memberikan pekerjaan. 

Tim pengembangan Scrum melakukan hal-hal berikut:

  • Bekerja secara kolaboratif untuk memastikan penyelesaian Sprint yang sukses.
  • Mempertahankan praktik pengembangan berkelanjutan.
  • Mengatur dan mendekati proyek mereka secara mandiri dengan sikap yang jelas.
  • Mendorong perencanaan dan perkiraan jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan untuk setiap Sprint.

Apa saja acara dalam Scrum?

Agile “Scrum” merupakan salah satu metode pengembangan yang paling popular. Terdapat beberapa kegiatan pertemuan atau meeting event pada metode ini, yaitu:

1. Sprint

Sprint adalah periode waktu aktual saat Tim bekerja bersama untuk menyelesaikan sekumpulan tugas atau target. Biasanya sprint berlangsung selama dua minggu, tetapi dapat berbeda-beda tergantung pada kebutuhan proyek dan tim.

2. Sprint Planning

Kegiatan ini berisi perencanaan dalam pembuatan perangkat lunak, mencakup apa saja yang akan dikerjakan dan harus dicapai (sprint goal) dalam periode sprint yang sudah ditentukan. Biasanya dilakukan 2 – 4 minggu sekali.

Sprint goal adalah minimum fungsionalitas yang harus dicapai. Dalam sprint planning ini juga sprint backlog akan dibuat, yaitu daftar pekerjaan yang akan dilakukan selama sprint. Sprint backlog merupakan bagian product backlog yang didetailkan. Sprint backlog harus transparan untuk semua orang dalam tim.

Meeting ini tidak lebih dari atau 8 jam saja. Dengan 4 jam pertama adalah waktu yang biasanya digunakan untuk Product Owner menjelaskan tentang prioritas dari product backlog. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dari tim tetang isi, maksud, tujuan dari item yang ada di product backlog. Lalu 4 jam berikutnya adalah sesi untuk tim merencanakan Sprint. Fokusnya pada melakukan pekerjaan, bukan berfikir mengenai bagaimana mengerjakannya.

3. Daily Scrum/Daily Stand-Up

Kegiatan ini merupakan meeting harian selama tidak lebih dari 15 menit. Di kegiatan ini, setiap individu akan memaparkan status tugas mereka saat itu dan apa yang akan mereka lakukan hari berikutnya serta kendala apa yang mereka hadapi saat mengerjakan tugasnya. Yang diperbolehkan berbicara dalam meeting ini adalah Scrum Master dan anggota tim (developer, QA, UI/UX, dll). Orang lain yang bekepentingan dapat ikut dalam tim tetapi tidak boleh berkomunikasi (berbicara).

4. Sprint Review

Pertemuan ini bertujuan untuk memeriksa hasil dari sprint dan menentukan penyesuaian di sprint mendatang. tim akan menyajikan hasil kerja mereka kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) dan kemudian membahas tentang kemajuan menuju sasaran yang sudah ditentukan (goals)

Selama acara berlangsung, tim dan pemangku kepentingan meninjau apa yang telah dicapai dalam sprint dan apa yang telah berubah dalam lingkungan mereka. Berdasarkan informasi ini, para peserta berkolaborasi untuk menentukan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

5. Sprint Retrospective

Sprint Retrospective ini merupakan meeting setelah sprint review dan sebelum sprint planning berikutnya. Kegiatan ini dihadiri oleh Scrum Master dan tim untuk mendokumentasikan dan mendiskusikan hal mana saja yang berhasil dan tidak berhasil agar sprint berikutnya berjalan lebih efektif dan terjadi peningkatan.

Jika sprint review berfokus pada tinjauan produk yang sedang dibuat atau dikembangkan dan dihadiri juga oleh pemangku kepentingan, maka sprint retrospective adalah evaluasi terhadap kolaborasi dan interaksi tim serta hanya dihadiri oleh tim internal pengembang.

Kelebihan Scrum

Beberapa kelebihan dari scrum dari berbagai sumber terkait, antara lain sebagai berikut:

  1. Pengerjaan proyek yang lebih efisien dan efektif karena meningkatnya visibilitas progress dari sebuah pengerjaan proyek.
  2. Anggota tim dapat bekerja sama sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan bersama dengan lebih efektif dan efisien.
  3. Tahapan yang cukup sederhana dan mendukung seluruh kebutuhan stakeholder proyek, dalam artian (Product Owner dan Development Team).
  4. Scrum dapat bekerja dengan berbagai teknologi dan bahasa pemrograman. Namun dalam pengembangan proyek ini sangat berguna terlebih dalam pengembangan teknologi web 2.0 ataupun media pengembangan proyek baru lainnya.

Kekurangan Scrum

Berikut adalah kekurangan dari scrum, antara lain:

  1. Scrum menjadi salah satu penyebab utama terjadinya scope creep, kecuali ada tanggal akhir tertentu. Stakeholder proyek akan terus menuntut fungsi dan fitur baru untuk disampaikan.
  2. Setiap tugas harus didefinisikan dengan baik dan benar, karena hal ini akan mempengaruhi perkiraan biaya dan waktu pengerjaan proyek. Jika tidak di definisikan dengan baik, maka semua hal tersebut akan fatal dan tidak akan akurat.
  3. Jika dalam anggota tim tidak berkomitmen dalam pengerjaan proyek dengan baik, maka proyek yang dikembangkan tidak akan selesai atau bahkan beresiko gagal.
  4. Metode scrum membutuhkan anggota tim yang sudah berpengalaman, jika di dalam tim berisi orang-orang yang masih pemula, maka proyek tidak dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Anda ingin membangun aplikasi dengan metode pengembangan dan manajemen proyek yang andal? Segera hubungi NEXT-IT dengan cara klik tautan ini untuk berkonsultasi lebih lanjut. Sampai berjumpa!