Kejujuran tidak selalu menjadi pilihan terbaik dalam menjawab pertanyaan pada saat sesi wawancara kerja. Idealnya, sesi wawancara adalah diskusi terbuka antara kandidat dan pewawancara untuk menentukan kecocokan di kedua belah pihak, tetapi beberapa pengungkapan dapat merusak peluang Anda untuk ditawari posisi tersebut–jika Anda mengungkapkannya kepada pewawancara.
Berikut adalah 8 contoh hal yang tidak boleh dikatakan dalam sesi wawancara–meskipun itu benar. Mari kita simak!
1. Tugas Itu Tidak Dicantumkan di CV Karena Saya Hanya Bekerja Sebentar
CV Anda tidak harus berupa daftar lengkap semua tugas yang pernah Anda lakukan. CV adalah dokumen marketing untuk menunjukan nilai jual Anda kepada perusahaan, dan tidak masalah jika Anda tidak mencantumkan tugas-tugas kecil. Namun, menyebutkan bahwa Anda hanya sebentar bekerja di suatu tempat atau selama dua bulan kemungkinan akan membuat pewawancara bertanya-tanya apakah Anda dipecat, tidak cocok dengan rekan kerja, atau ada yang salah dengan diri Anda. Pengecualian untuk aturan ini adalah pekerjaan sementara, pekerjaan kontrak, atau posisi lain yang dirancang untuk jangka pendek.
2. Saya Akan Mendaftar ke Sekolah Pascasarjana
Sekolah pascasarjana merupakan prestasi yang mengagumkan bagi para pemberi kerja jika Anda sudah pernah menempuh pendidikan, tetapi lain ceritanya jika Anda berencana untuk kembali bersekolah dalam waktu dekat. Memberitahu calon pemberi kerja bahwa Anda akan segera melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sama halnya dengan seolah mengumumkan, “Saya berharap dapat meninggalkan pekerjaan ini dalam waktu satu tahun atau kurang.”
Jika Anda menjelaskan dalam sesi wawancara bahwa Anda berencana untuk bersekolah di sekolah lokal atau daring dan tidak akan mengganggu jam kerja penuh, hal ini mungkin tidak menjadi masalah bagi sebagian pemberi kerja. Namun pewawancara untuk beberapa pekerjaan–terutama untuk posisi dengan beban kerja yang berat–akan khawatir bahwa Anda tidak akan dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dan pendidikan secara efektif.
3. Pekerjaan Terakhir Saya Bagaikan Sebuah Mimpi Buruk
Pewawancara tidak naif dan menyadari bahwa beberapa kandidat mungkin pernah mengalami berada dalam tim dengan atasan yang buruk dan pekerjaan yang membuat pusing. Masalahnya muncul jika Anda menjelek-jelekkan pekerjaan atau manajer sebelumnya dalam sebuah sesi wawancara karena pewawancara tidak memiliki cara untuk mengetahui sisi lain dari cerita tersebut. Mungkin Anda adalah orang yang sulit diajak bekerja sama atau Anda memiliki harapan yang tidak masuk akal untuk menghindari semua stres di tempat kerja. Mengumumkan bahwa Anda memiliki pengalaman yang buruk di pekerjaan terakhir akan menunjukkan satu hal yang pasti: Anda tidak terlalu berhati-hati, yang dapat merusak peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.
4. Saya Tidak Memiliki Referensi
Jika Anda belum menemukan referensi profesional apa pun–seperti mantan manajer, rekan kerja, klien, kolega, atau profesor dari posisi sebelumnya, pekerjaan sukarela, atau perguruan tinggi–prioritaskan langkah ini sebelum Anda mulai sesi wawancara. Anda harus dapat memberikan referensi yang akan menjamin kemampuan dan karakter Anda. Jika Anda tidak dapat menemukan siapa pun yang dapat berbicara tentang pengalaman pekerjaan Anda, sebagian besar pemberi kerja akan berasumsi bahwa itu karena pekerjaan Anda bermasalah.
5. Saya Melihat Pekerjaan Ini Sebagai Peluang Untuk Naik Jabatan dengan Cepat
Meskipun Anda mungkin berpikir pernyataan ini menunjukkan kepada tim perekrutan betapa ambisiusnya Anda, para manajer mungkin akan melihat ini sebagai tanda bahaya bahwa Anda tidak akan puas menghabiskan waktu yang cukup lama dalam pekerjaan yang mereka rekrut. Para manajer umumnya menginginkan orang yang akan bertahan setidaknya selama satu tahun atau lebih lama. Banyak yang mungkin tidak ingin mempekerjakan orang yang akan segera pindah dari posisi tersebut.
6. Hal yang Sangat Ingin Saya Lakukan Suatu Hari Nanti Adalah …
Misalkan, Jika Anda tergoda untuk berbagi impian Anda untuk memulai bisnis sendiri saat Anda diwawancarai sebagai seorang programmer, hindari menyampaikan keinginan tersebut. Pewawancara berharap untuk mempekerjakan orang yang bersemangat dengan pekerjaan yang ada, dan mereka ingin mendengar bahwa peran tersebut sesuai dengan tujuan Anda. Jika Anda mengumumkan bahwa Anda ingin melakukan hal lain–atau bahwa Anda mungkin memutuskan untuk melakukan hal lain segera–mereka cenderung khawatir tentang seberapa puas Anda jika mereka mempekerjakan Anda.
7. Saya Sedang Wawancara Juga di Beberapa Bidang Berbeda
Anda mungkin sedang menjajaki berbagai pilihan karier, tetapi tidak disarankan untuk Anda membicarakannya dalam sesi wawancara. Manajer ingin melihat bahwa Anda yakin dengan pekerjaan yang Anda inginkan sebelum mereka mempekerjakan Anda. Jika Anda tidak yakin di industri mana Anda ingin bekerja atau pekerjaan apa yang ingin Anda lakukan, mereka mungkin ingin Anda mencari tahu terlebih dahulu sebelum mempertimbangkan untuk merekrut dan mempekerjakan Anda.
8. Saya Akan Menunggu di Area Resepsi untuk Kendaraan Saya
Di akhir sesi wawancara, Anda harus tetap berhati-hati untuk tidak berbagi atau bercerita terlalu banyak hal. Hindari basa-basi yang dapat merusak peluang Anda untuk dapat diterima kerja, meskipun Anda baru saja memberikan penampilan wawancara yang luar biasa. Jika ada seseorang yang mengarahkan Anda ke sesi wawancara, simpan saja itu untuk diri sendiri. Anda tidak ingin menimbulkan kekhawatiran di benak manajer tentang apakah Anda akan dapat bekerja dengan baik jika Anda diterima kerja.
Anda membutuhkan tenaga ahli IT yang terjamin kualitas dan performanya dengan kontrak kerja yang fleksibel? Kami, NEXT-IT hadir sebagai salah satu perusahaan outsourcing yang bisa menyediakan tenaga kerja IT Profesional mulai dari level junior hingga senior. Konsultasikan kebutuhan tenaga ahli IT Outsourcing Anda sekarang juga secara GRATIS di sini!