Akankah AI menggantikan programmer? Pertanyaan ini muncul dikarenakan begitu banyaknya AI yang telah diciptakan dan cukup berhasil membantu beberapa pekerjaan seperti copywriting, Video editing, Photo Editingdan pekerjaan lainnya.
Salah satu yang paling populer adalah ChatGPT yang lahir dari tangan perusahaan bernama OpenAI. ChatGPT saat ini banyak digunakan untuk membantu memudahkan pekerjaan copywriting ataupun membantu mencari sesuatu atau kebutuhan untuk pekerjaan lainnya.
Maka, dengan AI yang semakin canggih dan bertebaran saat ini, maka munculah pertanyaan:
“Akankah mereka menggantikan posisi programmer suatu saat nanti?”
Salah satu AI yang perannya erat dengan dunia pemrograman adalah OpenAI Codex yang mampu melakukan generate kode dan mendukung berbagai bahasa pemograman yang ada seperti Swift, PHP, JavaScript, TypeScript, Ruby, Go, Python, Perl, dan lainnya.
AI saat ini banyak digunakan untuk mengotomatisasi pekerjaan yang berulang, membantu proses debugging, atau bahkan generate kode menjadi sesuai dengan hasil atau kondisi yang kita harapkan. Sangat membantu, bukan? Namun tanpa disadari, sebenarnya kita sudah sejak lama hidup berdampingan dengan fitur-fitur di atas, yang katanya kemampuan AI. Misalkan dengan adanya fitur auto-fill, auto-completion, dan lainnya yang sejak lama digunakan dalam sistem atau aplikasi sejak dulu.
Jadi, tampaknya AI saat ini adalah perkembangan dari apa yang selama ini kita sudah lakukan dalam proses development. Harusnya hal ini malah semakin membantu kita dalam proses development supaya menjadi lebih efisien karena bisa memangkas banyak sekali waktu.
AI sebagai “Alat Kolaborasi” pekerjaan, bukan “Pengganti”
Ada hal yang sampai saat ini belum bisa dilakukan oleh AI dan hanya bisa dilakukan oleh manusia bahkan mungkin seterusnya, yakni soal ide, kreativitas, dan aspek problem-solving. Pemrograman bukan hanya tentang membuat kode untuk menjalankan tugas tertentu. Tetapi terdapat juga seni dimana kreativitas manusia dan kemampuan problem solving dalam menyelesaikan masalah tertentu sangat dibutuhkan.
Analoginya, 5 orang programmer yang diminta membuat aplikasi dengan tema dan tujuan yang sama pun akan menghasilkan beragam bentuk aplikasi, mulai dari antarmuka hingga cara kerjanya. Begitulah keunikan manusia yang mampu memecahkan masalah dengan cara dan sudut pandang yang berbeda-beda. Jadi, adanya intuisi, kecerdasan dan kreativitas manusia sangat dibutuhkan dalam hal ini. Sedangkan AI tidak bisa melakukan itu.
Kelebihan dan Keterbatasan AI dalam Pemograman
Meskipun telah menunjukan kemajuan yang begitu signifikan, AI masih memiliki keterbatasan. Seperti kurangnya penalaran yang bisa benar-benar masuk akal untuk setiap penyelesaian masalah, pertimbangan, dan pemahaman kontekstualnya. Inilah yang menghalangi AI untuk bisa sepenuhnya menggantikan peran programmer dalam dunia pekerjaan.
Karena pada dasarnya, AI ini adalah kumpulan algoritma yang dijadikan satu dan tetap juga tercipta karena adanya ide dan kreativitas manusia. Sehingga AI bergerak berdasarkan data dan pola. Sementara data ini terus bergerak maju dan banyak mengalami perubahan sehingga kemampuan adaptasi diperlukan untuk pemecahan masalah baru. Maka, karena AI masih menggunakan data dan pola tersebutlah yang akan menghambat proses adaptif dalam pemecahan masalah yang baru dan ethical decision-making. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh manusia.
Hal ini lah yang menyebabkan ide dan pekerjaan proses kreatif masih dibutuhkan meskipun sudah ada AI yang mampu menyediakan jasa tersebut.
Jadi, akankah AI menggantikan peran programmer?
Kemungkinan masa depan dunia pemograman adalah terjadinya banyak kolaborasi antara programmer dan AI. Hubungan simbiosis ini melibatkan pemanfaatan kekuatan komputasi dan pemrosesan data AI dengan kreativitas manusia, critical-thinking, serta ethical-judgment terhadap suatu kondisi.
Kolaborasi ini tentunya dapat mendorong inovasi dan mempercepat proses development sekaligus memastikan proses pemikiran manusia menjadi bagian dalam suatu program yang dibuat. Sehingga program atau aplikasi yang dibuat menjadi lebih manusiawi.
Jadi, kesimpulannya adalah AI tidak mungkin menggantikan pekerjaan programmer, tapi programmer yang dapat memanfaatkan keberadaan AI yang akan bertahan dan terlibat dalam perkembangan teknologi saat ini.
Bagi para pelaku bisnis yang membutuhkan transformasi digital atau informasi lebih lanjut mengenai teknologi dan konsultan IT, silakan hubungi kami di sini.