Dengan begitu banyak pilihan di luar sana, kami tahu betapa sulitnya memilih Content Management System (CMS) terbaik untuk situs web Anda. Penting untuk membuat pilihan yang tepat karena mengganti CMS di kemudian hari sangat merepotkan, namun ada begitu banyak pertimbangan yang membuatnya sulit untuk memilih sistem yang tepat bagi Anda.
Misalkan Anda membandingkan Content Hub, WordPress, Joomla, dan Drupal. Setelah melakukan riset, Anda akan menemukan bahwa Content Hub lebih cocok untuk situs perusahaan, WordPress untuk blog, Joomla untuk situs keanggotaan, dan Drupal untuk situs dengan lalu lintas tinggi yang memiliki banyak data.
Ini hanyalah empat contoh jenis situs web berbeda yang dapat Anda buat dengan CMS. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan berbagai kriteria yang dapat Anda gunakan untuk memilih platform CMS untuk bisnis Anda. Kemudian, kami akan memberikan pandangan mendalam tentang berbagai sistem CMS sehingga Anda dapat menemukan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan unik Anda dalam membuat situs web.
Bagaimana Cara Kerja Content Management System?
CMS memberikan cara yang mudah bagi Anda untuk mengelola semua konten situs web Anda tanpa perlu mengedit kode situs secara manual setiap kali Anda ingin melakukan perubahan.
Alih-alih harus bekerja langsung dengan kode, CMS menyediakan area backend di mana Anda dan tim dapat menggunakan editor konten tanpa kode untuk menambahkan konten situs web Anda.
Sebagai contoh, jika Anda ingin menerbitkan artikel blog baru, Anda biasanya dapat menambahkannya menggunakan editor teks sederhana. Dasbor manajemen konten backend ini disebut content management application (CMA).
Setelah Anda menambahkan konten di backend, CMS akan mengambil konten tersebut dan menampilkannya di situs web yang sebenarnya di mana pengunjung/pelanggan Anda dapat berinteraksi dengannya. Biasanya, CMS akan menampilkan konten sesuai dengan aturan tema/template yang telah Anda atur sebelumnya. Ini disebut content delivery application (CDA).
Dengan menggabungkan CMA dan CDA, maka CMS menawarkan cara yang jauh lebih mudah untuk membuat dan mengelola konten di situs Anda, sambil memastikan bahwa semua konten tersebut ditampilkan sesuai dengan spesifikasi desain merek Anda.
Bagaimana Memilih Platform CMS
Di bawah ini, kami akan membahas 5 platform CMS terbaik untuk bisnis dari berbagai ukuran. Namun, dengan begitu banyak opsi, kami rasa penting untuk memberikan beberapa tips tentang cara memilih di antara mereka sebelum masuk ke daftar.
Berikut adalah 6 langkah sederhana yang dapat Anda ikuti untuk memilih perangkat lunak CMS terbaik untuk bisnis Anda:
1. Buat Daftar Fitur Utama yang Dibutuhkan Situs Web Anda
Sebelum Anda melihat opsi CMS, penting untuk memahami kebutuhan fitur situs web Anda.
Kami merekomendasikan membuat daftar ‘kebutuhan’ dan ‘keinginan’ sebelum melihat alat apa pun, karena ini akan menghindarkan Anda dari situasi di mana Anda mencoba menyesuaikan kebutuhan Anda dengan apa yang ditawarkan alat yang Anda pilih.
Meskipun ada banyak hal yang harus Anda fokuskan di sini, berikut adalah beberapa hal yang paling penting:
- Fungsionalitas e-commerce: Apakah Anda perlu menjual produk atau layanan melalui situs web Anda? Atau hanya untuk informasi saja?
- Pendaftaran pengguna: Apakah Anda memerlukan akun pengguna publik untuk pengunjung situs Anda? Atau hanya anggota tim Anda yang memerlukan akses?
- Personalisasi konten: Apakah Anda memerlukan fitur untuk mempersonalisasi konten untuk pengunjung, atau setiap pengunjung akan melihat konten yang sama?
- Manajemen konten: Fitur apa yang Anda butuhkan untuk mengelola konten? Apakah cukup editor teks sederhana, atau Anda memerlukan cara tanpa kode untuk membuat desain yang lebih kompleks?
- Sistem tema/template: Sistem seperti apa yang ingin Anda gunakan untuk tampilan konten di frontend?
- Integrasi pihak ketiga: Layanan pihak ketiga apa yang perlu diintegrasikan dengan situs web Anda? Seberapa kompleks integrasi tersebut? Apakah CMS perlu menawarkan alat untuk membantu Anda membuat integrasi khusus (misalnya: REST API)?
- Search Engine Optimization (SEO): Jika Anda ingin memasarkan bisnis di Google, pikirkan tentang implementasi SEO secara spesifik yang Anda rencanakan dan apakah CMS dapat menangani itu?
Tentu saja, bisnis Anda akan memiliki kebutuhan unik, jadi kami tidak menyarankan membatasi pemikiran Anda hanya pada daftar di atas.
2. Pertimbangkan Tingkat Pengetahuan Tim Anda (CMS vs Website Builder)
CMS modern umumnya hadir dalam dua jenis—CMS tradisional dan Web Builder.
Lalu, apa perbedaan di antara keduanya?
- CMS: Anda biasanya mengunduh perangkat lunak CMS dan menginstalnya di hosting web Anda sendiri.
- Website Builder: Layanan ini menggunakan pendekatan SaaS di mana Anda hanya perlu mendaftar akun dan mulai membangun.
Jika Anda mencari platform (tools) pembuatan situs web dan hosting dalam satu tempat, pilihlah Web Builder. Anda dapat membeli domain khusus, menyesuaikan tampilan situs Anda, dan membuat halaman multimedia dengan elemen canggih seperti animasi dan efek scroll.
Sementara Anda fokus pada desain dan konten, platform hosting Anda akan menangani pemeliharaan situs, keamanan, backup, dan lainnya.
Namun, Anda harus mengorbankan beberapa fleksibilitas. Web Builder tidak memiliki fitur manajemen konten, fungsionalitas lanjutan, dan opsi penyesuaian yang ditemukan di platform CMS.
Untuk fitur yang lebih canggih dan opsi penyesuaian, bangun situs Anda dengan CMS. Dengan CMS, Anda dapat mengendalikan sepenuhnya desain situs, menambahkan multimedia ke posting-an, mengatur konten dengan tag dan kategori, mengelola banyak pengguna, mengedit base-code situs, dan banyak lagi.
Proses penyiapan dan peluncuran situs akan lebih lama, tetapi pada akhirnya, Anda akan dapat membuat dan mengelola situs yang lebih besar dan kompleks yang dapat tumbuh seiring waktu.
3. Rencanakan Untuk Skalabilitas
Penting untuk memperkirakan jumlah pengunjung yang akan bisa berinteraksi dengan situs web Anda. Untuk situs dengan lalu lintas rendah, hampir semua CMS dapat menanganinya. Namun, jika Anda berencana memiliki jutaan pengunjung setiap bulan, Anda harus membatasi pencarian CMS yang dapat disesuaikan untuk menangani lalu lintas tersebut.
4. Hitung Anggaran Anda
Dalam hal harga, ada banyak variasi di antara platform CMS yang berbeda. Beberapa gratis dan bersifat open source, dengan biaya hanya untuk hosting dan nama domain (ditambah beberapa add-on premium). Yang lain lebih fokus pada perusahaan dan biayanya bisa mencapai ribuan per bulan.
Jadi, sebelum Anda mulai membuat daftar pilihan, sangat penting untuk menghitung anggaran Anda terlebih dahulu. Anda tidak memerlukan angka pasti, tetapi cukup dengan memiliki perhitungan kasar sehingga Anda dapat menyaring pilihan yang tidak sesuai dengan anggaran tersebut.
5. Buat Daftar Kandidat
Setelah Anda memikirkan semua detail di atas, Anda dapat mulai membuat daftar pilihan.
Di bawah ini, kami akan membahas semua platform CMS paling populer, sehingga Anda dapat memulai pencarian di sana. Kami akan membahas kelebihan masing-masing CMS, bersama dengan informasi penting tentang detail utama seperti fitur, keamanan, penyesuaian, dan harga.
Cobalah untuk mempersempit pilihan hanya beberapa opsi yang Anda pikir bisa menyelesaikan pekerjaan. Ini akan memudahkan Anda di langkah terakhir.
6. Diskusikan dengan Tim dan Dapatkan Persetujuan
Setelah Anda memiliki daftar pilihan, saatnya mendiskusikannya dengan semua pemangku kepentingan di tim Anda untuk mempersempit pilihan hingga menjadi keputusan final.
Mendapatkan persetujuan dari sisi teknis jelas penting. Namun, Anda juga ingin memastikan bahwa sisi non-teknis juga puas dengan keputusan tersebut. Misalnya, tim pemasaran Anda akan banyak mengelola konten di backend. Jadi, jika CMS tidak menawarkan alat yang dibutuhkan tim pemasaran, itu sama bermasalahnya dengan masalah teknis apa pun.
Setelah Anda mendapatkan persetujuan dari seluruh tim, Anda dapat melakukan finalisasi pilihan CMS Anda dan meluncurkan situs web dengan percaya diri.
Cara Kami Memilih Contoh CMS Terbaik
Platform CMS yang tepat untuk bisnis Anda harus selaras dengan kebutuhan dan tujuan situs Anda. Kami pikir beberapa faktor yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah kemudahan penggunaan, penyesuaian, keamanan, harga, dan popularitas di pasar.
Jika sebuah platform menawarkan fungsi yang Anda cari tetapi melebihi anggaran, maka itu bukan pilihan terbaik. Sebaliknya, platform yang murah tetapi membutuhkan banyak perawatan dan ekstensi untuk memenuhi kebutuhan Anda juga tidak ideal.
Untuk memberi Anda wawasan lebih dalam tentang bagaimana kami memilih CMS, mari kita bahas kriteria ini secara lebih detail.
1. Kemudahan Penggunaan
Ini adalah faktor penting karena sangat mempengaruhi alur kerja tim Anda. Platform yang ideal akan mudah digunakan oleh semua pemangku kepentingan di tim Anda.
2. Penyesuaian
Sementara Anda mungkin memprioritaskan kemudahan penggunaan, idealnya Anda juga ingin solusi yang menawarkan keduanya. CMS dengan banyak opsi penyesuaian, seperti Content Hub, akan mampu disesuaikan saat bisnis Anda berkembang.
3. Keamanan
Anda memerlukan platform yang dapat menjaga keamanan konten, pengguna, dan pengunjung situs Anda. Evaluasilah peran platform dan peran Anda dalam melindungi situs.
4. Harga
Anggaran memainkan peran penting dalam hampir setiap keputusan bisnis. Anda menginginkan solusi yang memenuhi kebutuhan, harapan pengunjung, dan sesuai dengan anggaran.
5. Popularitas
Kami pikir cara lain yang bagus untuk mempersempit pilihan CMS adalah dengan melihat daftar pelanggan sukses yang saat ini menggunakan platform tersebut, seperti merek-merek besar atau pesaing utama.
Jika merek terpercaya dalam industri serupa dengan bisnis Anda menggunakan CMS tertentu, ini bisa berarti bahwa fitur platform tersebut bernilai dan mampu berkembang seiring pertumbuhan perusahaan.
Bahkan jika Anda sudah menggunakan CMS, Anda mungkin merasa alat yang digunakan saat ini tidak memenuhi tujuan Anda, atau Anda mungkin ingin mengikuti strategi CMS dari merek-merek sukses lainnya. Selain itu, melihat platform CMS dan situs web yang digunakan oleh merek di industri Anda juga dapat memberi inspirasi untuk strategi konten Anda sendiri.
Kriteria ini mungkin memiliki urutan prioritas yang berbeda dalam proses pemilihan Anda, tetapi masing-masing penting untuk memilih CMS yang dapat mendukung dan tumbuh bersama bisnis Anda.
5 Platform CMS Terbaik
Untuk membantu Anda membuat keputusan penting ini, kami akan memaparkan secara mendalam mencakup kemudahan penggunaan, kemampuan kustomisasi, keamanan, dan harga dari beberapa sistem CMS terbaik di pasar di bawah ini.
1. Content Hub
Sebagai satu-satunya CMS dan CRM yang digabungkan, Content Hub dari HubSpot dirancang untuk membantu bisnis membangun dan mengelola situs web dengan mudah yang dioptimalkan untuk setiap perangkat dan setiap pengunjung.
Penting untuk dicatat bahwa ada dua versi yang tersedia, tetapi kami akan membatasi pembahasan pada Content Hub Professional di bawah ini.
Cocok untuk: Bisnis kecil hingga besar, karena HubSpot dapat berkembang sesuai kebutuhan Anda.
Poin Utama
- Terintegrasi dengan alat pemasaran, penjualan, layanan, dan CRM HubSpot.
- Aplikasi dan template CMS tersedia di HubSpot Marketplace.
- CDN yang di-host secara global, pemantauan ancaman 24/7, dan WAF (Web Application Firewall) bawaan menjaga situs Anda tetap aman.
- Menawarkan dua paket premium.
Kemudahan Penggunaan
Content Hub adalah platform yang kuat untuk pengguna yang dengan sedikit atau tanpa pengetahuan teknis guna membangun situs kustom secara langsung dari awal. Dengan Content Hub, Anda dapat mengelola, mengoptimalkan, dan melacak kinerja konten dengan platform yang sama yang Anda gunakan untuk membuatnya.
Karena Content Hub terintegrasi dengan alat pemasaran, penjualan, dan layanan HubSpot, Anda juga dapat mengumpulkan prospek, menjalankan uji A/B, membuat kampanye email, dan melacak kontak secara langsung di dasbor Anda.
Jangan lupa, karena Content Hub Professional dilengkapi dengan CRM HubSpot, Anda dapat menggunakan konten smart untuk membuat beberapa versi halaman situs web, landing page, email, dan formulir berdasarkan kriteria spesifik yang tersimpan tentang kontak Anda.
Biasanya, semakin banyak fitur bawaan yang ditawarkan platform, semakin tinggi kurva pembelajarannya. Untuk membantu Anda beradaptasi dengan platform ini secepat mungkin, Content Hub menyertakan pop-up dan saran tooltip yang membimbing Anda langkah demi langkah dalam membuat halaman, mengoptimalkan konten untuk mesin pencari, menambahkan obrolan langsung ke situs Anda, dan lainnya.
Kustomisasi
Meskipun Content Hub menawarkan beragam fitur siap pakai, Anda mungkin masih ingin mengintegrasikan aplikasi favorit Anda, seperti Gmail, Facebook Ads, dan Twitter. Mengintegrasikan alat-alat ini dengan tema dan template situs web HubSpot memungkinkan Anda mengakses semua data di satu lokasi terpusat.
Untuk memilah produk-produk tersebut, Anda dapat memfilter berdasarkan harga, kategori, dan tujuan. Anda juga bisa melihat contoh langsung dan membaca ulasan pelanggan untuk memastikan Anda memilih aplikasi yang tepat sesuai kebutuhan bisnis Anda.
Selain itu, terdapat lebih dari 3.500 template gratis dan berbayar yang tersedia di HubSpot Asset Marketplace yang bisa Anda pilih untuk mengubah tampilan situs Anda. Setiap template dioptimalkan untuk seluler dan mendukung modul drag-and-drop, sehingga Anda dapat dengan mudah menambahkan dan mengatur blok teks, gambar, CTA, dan lainnya di template Anda. Anda juga dapat masuk ke pengaturan tema untuk melakukan perubahan global agar situs web Anda tetap konsisten dan unik di setiap halaman.
Keamanan
Keuntungan lain dari ekosistem aplikasi HubSpot adalah lapisan keamanan tambahan yang diberikan kepada situs Anda. Tidak seperti platform CMS open-source, HubSpot secara selektif bermitra dengan vendor dan aplikasi pihak ketiga yang dapat terintegrasi dengan portal yang ada. Itu berarti Anda tidak perlu memantau kompatibilitas atau pemeliharaan plugin untuk memastikan situs Anda aman.
Anda juga tidak perlu khawatir menginstal plugin seperti Duo untuk melindungi situs dari ancaman. Sebagai gantinya, Anda dapat mengandalkan fitur keamanan bawaan Content Hub — termasuk CDN global dan Web Application Firewall (WAF) — serta tim keamanan khusus untuk menjaga situs Anda tetap aman dari serangan DDoS, peretas, dan anomali lainnya.
Harga
Content Hub menawarkan dua tingkat, Professional dan Enterprise, dengan harga yang berbeda.
Dirancang untuk perusahaan yang sedang berkembang pesat, Content Hub Professional berharga Rp 4,622,400 per bulan. Untuk menyiapkan dua domain merek, konfigurasi CDN khusus, fungsi tanpa server, dan lainnya, Anda dapat meningkatkan pilihan ke tingkat Enterprise dengan harga Rp 13,867,200 per bulan.
Biaya rata-rata: Paket mulai dari Rp 4,622,400 atau Rp 13,867,200 per bulan.
Contoh Merek yang Menggunakan HubSpot
Trello
Trello, yang menjalankan platform manajemen tugas yang digunakan oleh bisnis dan individu, baru-baru ini beralih ke CMS HubSpot untuk blognya.
Tampilan Trello sederhana dan mudah digunakan, namun tetap memberikan ruang untuk gambar yang sesuai dengan merek, menarik perhatian pengunjung pada setiap postingan blog. Dengan menggunakan Content Hub, mereka juga berhasil membuat versi blog yang dioptimalkan untuk seluler, yang mudah dinavigasi oleh pengunjung di perangkat mobile.
The Chopping Block
The Chopping Block, sebuah sekolah kuliner terkenal di Chicago dan pelanggan HubSpot Enterprise, telah menggunakan CMS HubSpot untuk menjalankan situs webnya sejak 2015.
Menurut sebuah studi kasus, sekolah ini tertarik pada HubSpot karena integrasi CRM, alat generate prospek, dan kemampuan blog yang memungkinkan organisasi tersebut meningkatkan brand awarness melalui konten tentang kelas, siswa, dan berita terkait perusahaan.
Di samping semua fitur dan integrasi yang disediakan oleh Content Hub, tim pemasaran The Chopping Block juga dapat dengan mudah merancang situs web yang responsif dan otomatis dioptimalkan untuk perangkat seluler. Ini membantu situs mendapatkan peningkatan lalu lintas mobile tambahan tanpa memerlukan campur tangan pengembang.
2. WordPress
WordPress, yang awalnya diluncurkan sebagai perangkat lunak untuk blog, telah berkembang menjadi platform CMS paling populer. Karena sifatnya yang open-source dan menekankan fitur editorial seperti penerbitan artikel dan blog, WordPress sering digunakan di industri penerbitan dan blog. Karena antarmuka dan tema situs webnya cukup mudah digunakan, kami juga berpikir ini akan bermanfaat bagi bisnis kecil yang baru memulai strategi web mereka atau yang memiliki pengalaman terbatas dalam desain.
Jika Anda seorang editor web atau pengembang yang mahir secara teknis dan ingin menambahkan kustomisasi pada situs Anda, WordPress memungkinkan berbagai plugin dan kemungkinan personalisasi lainnya.
Cocok untuk: Bisnis kecil hingga besar yang memiliki tim editorial, situs web pribadi, dan kebutuhan blog umum.
Poin Utama
- Ramah bagi pemula
- Koleksi plugin dan tema terbesar
- Pemeliharaan plugin dan situs dapat memakan waktu
- Biaya bervariasi tergantung pada pendaftaran domain, hosting, serta plugin dan tema premium
Kemudahan Penggunaan
WordPress dirancang agar cukup mudah bagi pemula tanpa pengetahuan tentang pengkodean. Dasbornya intuitif sehingga setiap pengguna dapat menyesuaikan tampilan situs, menginstal plugin, mengubah pengaturan permalink, menambahkan posting blog, dan banyak lagi.
Antarmuka pengeditan berbasis blok yang membawa fungsionalitas drag-and-drop ke platform, sehingga Anda dapat mengembangkan halaman yang kaya media tanpa bergantung pada kode khusus atau plugin, yang menurut kami membuatnya lebih mudah bagi orang non-teknis untuk membuat desain kustom.
Namun, memperluas fungsionalitas situs WordPress Anda dengan cara lain—misalnya, menampilkan daftar posting acak di sidebar situs Anda—akan mengharuskan Anda menginstal dan mengonfigurasi berbagai plugin WordPress atau menambahkan kode ke file Anda.
Dari pengalaman kami, ini bukan masalah bagi kebanyakan pengembang, tetapi akan membatasi kemampuan pemula dalam membangun situs yang kompleks dengan fungsionalitas yang lebih canggih.
Kustomisasi
WordPress memiliki salah satu koleksi plugin dan tema terbesar yang tersedia untuk diunduh guna menyesuaikan desain dan fungsionalitas sebuah situs. Ada lebih dari 59.000 plugin di direktori resmi dan sekitar 31.000 tema WordPress yang bisa diunduh atau dibeli dari repositori resmi dan pasar pihak ketiga.
Dengan menggunakan plugin dan template tema yang sudah dirancang sebelumnya, pengguna dengan sedikit atau tanpa pengetahuan teknis dapat dengan mudah membuat situs web yang sepenuhnya berfungsi. Sebagai contoh, Anda bisa mendapatkan, mengatur, dan berinteraksi dengan pengunjung melalui formulir gratis, live chat, email marketing, analitik, dan CRM hanya dengan menginstal plugin WordPress HubSpot.
Namun, Anda harus memastikan bahwa plugin tambahan ini kompatibel dengan situs Anda dan selalu diperbarui. Jika tidak, hal tersebut bisa menjadi risiko keamanan yang serius.
Keamanan
Setiap CMS rentan terhadap peretas dan pengguna yang berniat jahat. Sistem CMS open-source dengan bagian kode yang sudah usang atau tidak terpelihara sangat rentan terhadap serangan. Faktanya, 49,8% situs WordPress yang terinfeksi pada tahun 2022 menggunakan versi WordPress yang sudah usang.
Plugin yang usang atau tidak kompatibel juga dapat membuat situs yang dibangun di atas sistem CMS open-source lebih rentan terhadap serangan. Faktanya, kerentanan pada plugin mencakup lebih dari setengah dari titik masuk yang diketahui bagi peretas.
Itulah mengapa pemilik situs harus secara rutin memperbarui perangkat lunak dan plugin mereka. Untungnya, WordPress memiliki sistem pembaruan bawaan yang memungkinkan Anda melakukan pembaruan hanya dengan satu klik.
Namun, beberapa pembaruan mungkin tidak kompatibel dengan semua ekstensi di situs Anda. Oleh karena itu, pembaruan perangkat lunak dan plugin dapat membutuhkan upaya administratif yang cukup besar, terutama pada proyek web yang lebih besar.
Jika keamanan adalah prioritas utama Anda, maka Anda mungkin ingin mempertimbangkan alternatif WordPress, seperti Drupal.
Harga
Sebagai perangkat lunak open-source, WordPress gratis untuk diunduh. Namun, Anda tetap harus membayar untuk nama domain, hosting, serta plugin atau tema premium yang ingin diinstal.
Meskipun biaya untuk membangun dan mengelola situs WordPress bisa sangat bervariasi, rata-rata biayanya relatif moderat. Menurut Website Builder Expert, membangun situs WordPress akan dikenakan biaya satu kali sebesar Rp 3,081,600, dan pengelolaannya akan berkisar antara Rp 169,488 hingga Rp 616,320 per bulan.
Rata-rata biaya: Rp 169,488 hingga Rp 616,320 per bulan + biaya satu kali sebesar Rp 3,081,600
Contoh Merek yang Menggunakan HubSpot
TechCrunch
Dengan popularitas besar WordPress, banyak blog yang mungkin sering Anda kunjungi menggunakan CMS ini. Sebagai contoh, TechCrunch secara teratur menerbitkan berita, artikel, dan video terkait teknologi di situs web yang didukung oleh WordPress.
Halaman utamanya cukup sederhana, dengan satu story utama yang dilengkapi gambar besar di tengah halaman, sementara story lain disorot dengan hanya tajuk berbasis teks. Tata letak ini juga mencakup bilah navigasi yang rinci dan ruang untuk iklan.
Dalam artikel yang mengumumkan desain ulang situs TechCrunch pada tahun 2018, publikasi tersebut mencatat alasan mengapa mereka tetap setia menggunakan WordPress.
“WordPress menangani penulisan konten, penyajian, dan caching dengan sangat baik. Ada alasan mengapa ini adalah CMS yang mendukung sekitar seperempat dari internet, dan mari kita jujur—tim kecil kami tidak akan bisa menciptakan ulang itu lebih baik daripada komunitas besar WordPress yang sudah melakukannya.”
Perlu dicatat bahwa TechCrunch sebenarnya menggunakan apa yang disebut sebagai implementasi “headless WordPress”, yang memisahkan dasbor backend WordPress dari tampilan konten frontend.
IKEA
Peritel furnitur dan barang rumah tangga internasional yang terkenal, IKEA, memanfaatkan CMS WordPress (bersama dengan beberapa sistem manajemen konten lainnya) untuk situs webnya. Sebagai merek yang sangat visual, halaman IKEA menggunakan sistem grid dengan hampir seluruh ruang halaman didedikasikan untuk gambar yang dilengkapi teks overlay.
3. Drupal
Drupal adalah CMS open-source yang sangat fleksibel, ditargetkan untuk berbagai pengembang, pemasar, dan agensi. CMS ini memungkinkan pemasar dengan pengalaman dasar untuk membuat situs dari template, atau bagi pengembang untuk membuat situs yang dapat menangani volume data besar dan lalu lintas yang berat.
Kami rasa Drupal bukan pilihan yang baik jika tim Anda terdiri–terutama–dari orang-orang non-teknis, tetapi bisa menjadi opsi yang baik untuk kasus penggunaan yang lebih lanjut (atau bisnis dengan tim teknis internal).
Cocok untuk: Pengembang dan bisnis yang memiliki sumber daya teknis yang signifikan
Poin Utama
- Ditujukan untuk pengembang
- Pilihan modul dan tema yang sangat dapat dikonfigurasi
- Reputasi tertinggi untuk keamanan di antara platform open-source
- Biaya pembangunan dan kustomisasi situs biasanya mencapai ribuan dolar
Kemudahan Penggunaan
Karena Drupal dirancang oleh pengembang untuk pengembang, Anda perlu memiliki pemahaman tentang PHP, HTML, dan CSS untuk memanfaatkan semua kekuatan Drupal. Ada banyak distribusi Drupal yang dapat Anda gunakan bersamaan dengan Drupal untuk memaksimalkan potensinya juga. Anda juga harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengatur dan mengonfigurasi situs Anda dibandingkan dengan WordPress.
Kustomisasi
Dengan lebih dari 51.000 modul yang tersedia di direktori dan ribuan tema gratis di repositori, pilihan add-on dan template Drupal sedikit kurang dibandingkan dengan pilihan mengesankan yang ditawarkan WordPress.
Namun, tidak seperti banyak plugin dan tema WordPress, modul dan tema Drupal sangat dapat dikonfigurasi. Itu berarti, jika Anda memiliki keterampilan coding yang diperlukan, Anda dapat menggunakan sumber daya ini untuk membuat situs yang melakukan persis seperti yang Anda inginkan.
Keamanan
Menurut data dari sistem Common Vulnerabilities and Exposures, Drupal memiliki jumlah insiden terhadap rasio pangsa pasar yang paling sedikit dibandingkan dengan WordPress dan Joomla.
Untuk membantu menjaga keamanan platform, Drupal memiliki kelompok 40 anggota komunitas yang memberikan pembaruan bug dan keamanan setiap bulan serta pembaruan besar setiap tahun. Namun, karena pembaruan ini tidak otomatis, pemilik situs harus ingat untuk melakukan pembaruan tersebut dan mematuhi best practice lainnya.
Jika tidak, peretas dan pengguna jahat lainnya dapat lebih mudah menyerang area Drupal Code yang sudah usang atau tidak terawat.
Harga
Seperti WordPress, Drupal adalah perangkat lunak open-source yang gratis untuk diunduh. Namun, biaya terkait dengan pembangunan dan pengelolaan situs Drupal jauh lebih tinggi dibandingkan dengan WordPress, terutama untuk pengguna non-teknis.
Karena Drupal dirancang oleh pengembang untuk pengembang, Anda kemungkinan harus menyewa pengembang atau agensi untuk membangun dan merancang situs Drupal. Untuk alasan itu, ADCI memperkirakan biaya implementasi dan kustomisasi situs perusahaan berkisar antara Rp 231,120,000 hingga Rp 647,136,000, tergantung pada skala proyek web.
Rata-rata Biaya: Rp 231,120,000 hingga Rp 647,136,000, tergantung pada skala proyek web.
Contoh Merek yang Menggunakan Drupal
UNICEF
Organisasi UNICEF membangun situs webnya di platform Drupal, contoh mencolok bagaimana organisasi nonprofit dapat memanfaatkan internal CMS yang kuat untuk membuat situs web yang berkinerja tinggi dan menarik secara visual.
Situs web ini sebagian besar didedikasikan untuk halaman informasi. Namun, situs ini memungkinkan akses ke sejumlah besar laporan dan data, serta visualisasi interaktif yang ditangani Drupal dengan baik.
Pinterest menjalankan situs bisnisnya dengan Drupal. Situs ini memungkinkan Anda menggulir untuk melihat berbagai tips dan sumber daya terkait bisnis terkait iklan atau pemasaran di platform media sosial tersebut.
Berbeda dengan situs web lainnya dalam daftar ini, halaman ini dirancang untuk menggulir guna menemukan informasi yang dibutuhkan daripada menggunakan bilah navigasi, dan juga sangat sederhana dengan teks minimal serta penekanan pada foto, latar belakang berwarna, dan CTA. Tata letak ini membuat halaman terasa lebih imersif dan menyenangkan daripada sekadar sederhana dan informatif.
4. Joomla
Dirancang untuk menjadi jalan tengah di pasar CMS open-source, Joomla menggabungkan fleksibilitas Drupal dengan kemudahan penggunaan WordPress.
Cocok untuk: Perusahaan besar dan individu dengan keahlian teknis.
Poin Utama
- Ini adalah jalan tengah antara WordPress dan Drupal dalam hal kemudahan penggunaan dan harga.
- Tersedia lebih dari 5.500 ekstensi, tetapi sulit untuk dipasang dan dikelola.
- Kurangnya fitur bawaan untuk penjadwalan pembaruan otomatis membuat situs menjadi rentan.
Kemudahan Penggunaan
Joomla memiliki lebih banyak fitur siap pakai dibandingkan kebanyakan sistem CMS open-source. Dengan fungsionalitas bawaan ini, Anda dapat mengelola ratusan pengguna, membangun halaman dalam berbagai bahasa, dan membuat tipe post khusus yang menggunakan template atau tema berbeda.
Anda juga dapat mengonfigurasi banyak pengaturan situs untuk mengubah artikel, spanduk, menu, media, pengalihan, dan pengaturan SEO Anda.
Namun, Anda harus melakukan ini di bagian backend situs Anda. Itulah mengapa Joomla memiliki tingkat pembelajaran yang sulit bagi pemula. Pengguna yang memiliki pengalaman dalam pengembangan web, dapat memanfaatkan fleksibilitas bawaan Joomla untuk membuat situs yang lebih kompleks langsung dari platform.
Kustomisasi
Meskipun Joomla memiliki fungsionalitas bawaan yang kuat, Anda tidak akan terbatasi pada fitur yang disediakan platform. Anda dapat mengunduh salah satu dari 5.500 lebih ekstensi yang tersedia di direktori resmi untuk mendapatkan fungsionalitas tambahan dan kontrol lebih besar atas situs Anda.
Keamanan
Menurut data CVE yang membandingkan WordPress, Joomla, dan Drupal, Joomla memiliki jumlah kerentanan terbesar sejak diluncurkan pada tahun 2005. Sebagian besar kerentanan ini adalah kelemahan dalam kode, yang memungkinkan penyerang menyuntikkan shellcode yang memanipulasi sistem untuk memberi mereka hak administrator.
Meskipun tim keamanan Joomla yang terdiri dari 13 anggota secara rutin merilis patch keamanan, kurangnya fitur bawaan untuk penjadwalan pembaruan otomatis memberi penyerang lebih banyak peluang untuk menargetkan kerentanan yang diketahui. Menurut laporan dari Sucuri, 50,3% situs Joomla yang terinfeksi pada tahun 2022 menjalankan versi Joomla yang sudah usang.
Harga
Seperti platform open-source lainnya yang disebutkan di atas, Anda harus membayar untuk pendaftaran domain, hosting, tema, dan pemeliharaan untuk membuat dan menjalankan situs Joomla. Biaya terkait hosting dan desain situs cenderung lebih tinggi untuk situs Joomla dibandingkan WordPress tetapi lebih rendah daripada Drupal.
Secara umum, memiliki situs Joomla sederhana yang dikembangkan dengan Joomla akan memakan biaya sekitar Rp 10,785,600 hingga Rp 100,152,000, tergantung dengan siapa Anda bekerja sama. Biaya bisa lebih murah jika Anda mengerjakannya sendiri.
Rata-rata Biaya: Rp 10,785,600 hingga Rp 100,152,000 untuk membuat dan memelihara.
Contoh Merek yang Menggunakan Joomla
Ariel Investments
Perusahaan investasi di Chicago, Ariel Investments, menggunakan CMS Joomla untuk situs web utamanya. Situs web itu sendiri sederhana dan dirancang sesuai dengan yang diharapkan dari properti online di bidang keuangan. Selain itu, situs ini memberi klien cara untuk masuk dan terhubung dengan perusahaan melalui situs web.
Nintendo Nordic
Meskipun tidak jelas CMS mana yang digunakan Nintendo untuk wilayah Amerika, Joomla mencatat bahwa perusahaan game ini telah menggunakan CMS Joomla untuk mengelola konten di situs web Nordiknya. Ketika membandingkan contoh Nordik yang diberikan oleh Joomla dengan situs yang terlihat di AS, keduanya serupa dan sesuai merek dengan Nintendo. Namun, versi Nordik tampaknya sedikit lebih visual.
Apakah Anda ingin menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan kredibilitas bisnis Anda? Website profesional adalah kunci sukses di era digital ini! Hubungi NEXT-IT sekarang dengan cara klik tautan ini dan mulai pembuatan website Anda hari ini!